8 Mar 2012

High Heels, si Pengikis Tulang


Meskipun tidak secara langsung, gaya hidup wanita masa kini, seperti pemakaian sepatu hak tinggi (high heels) dan diet superketat dapat memicu osteoporosis atau keropos tulang. Penyakit yang kini mengancam gadis-gadis muda.

Beauty is Pain. Pepatah tersebut sepertinya tertancap penuh di benak wanita modern saat ini. Demi penampilan dan pesona diri, mereka rela merasakan sakit, tidak nyaman, dan tersiksa, misalnya sering mengenakan high heels. Harus diakui, wanita yang memakai sepatu hak tinggi terlihat cantik dan seksi dengan tungkai kaki yang tampak lebih panjang dan jenjang.
 
Namun perlu disadari, banyak dampak buruk yang dapat ditimbulkan, terutama masalah kesehatan. Awalnya memang sepele, tetapi jika gangguan ini terjadi berlarut-larut tentu akan berbahaya. Jika sudah begitu, high heelsbukan lagi menjadi sahabat terbaik wanita, justru berbalik arah menjadi musuh bebuyutan.
 
Sebenarnya, kaum hawa paham betul terhadap kondisi ini. Seperti juga pengakuan aktris film dan bintang iklan Atiqah Hasiholan, 30. High heels menjadi salah satu “senjata” ketika menjalin pergaulan di dunia selebriti. Namun, tidak bisa dipungkiri, dia merasa kesakitan saat mengenakan sepatu berhak tinggi tersebut.
 
“Bohong banget kalau perempuan bilang nyaman pakai high heels,” tuturnya.
 
Atiqah semakin sengsara karena dahulu dia pernah terjatuh saat bermain basket sehingga kakinya masih sering terasa nyut-nyutan. Karena itu, wanita berambut panjang ini berupaya mengurangi pemakaian high heels terutama saat tidak menghadiri acara-acara hiburan. 

“Kalau cuma hang out sama temen sih paling pakai sandal atau sepatu teplek,” ujar dia.
 
Terkait dampaknya yang bisa menjadi osteoporosis, bintang film “Jamila dan Sang Presiden” tersebut tidak terlalu khawatir. Menurut Atiqah, penyakit keropos tulang tersebut tidak semata karena high heels, tetapi ada multifaktor penyebab.
 
“Intinya, jangan jadi korban mode, deh, yang setiap hari harus pakai high heels,” pungkasnya. 


Selain Atiqah, memang masih belum banyak wanita yang sadar dan peduli terhadap kesehatannya. Banyak di antara mereka, mungkin termasuk Anda, yang masih ngeyel dan rela bersakit-sakit demi kepercayaan diri dan mendapatkan pujian dari kaum adam.
 
Sebenarnya tidak hanya high heels yang membuat semakin banyak wanita muda penderita osteoporosis. Gaya hidup yang tidak sehat yang dijalani kaum urban Indonesia, seperti pola makan dan diet yang salah, minum kopi, merokok, dan minuman beralkohol, cenderung mempertinggi risiko osteoporosis.
 
“Wanita muda harus memiliki kesadaran sejak dini untuk mengantisipasi osteoporosis,” ujar Ida Wisnubaroto, Ketua 1 Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat saat temu media peluncuran kampanye Osteocessories di ajang Indonesia Fashion Week 2012 di Jakarta. 

Sebenarnya, kata Ida, penggunaan high heels memang tidak secara langsung menurunkan kepadatan tulang. Namun, osteoporosis memang rawan diderita kaum wanita karena adanya faktor hormon estrogen. Pada saat siklus menopause terjadi pada wanita, kalsium dalam tubuh akan hilang dalam jumlah banyak sehingga risiko tulang mudah keropos lebih cepat. 

Sementara saat mengenakan sepatu hak tinggi, ada bagian kaki di sekitar mata kaki (metatarsal head) yang akan mempunyai tugas paling berat, yaitu menumpu seluruh bobot tubuh dalam satu titik. Jika tak terbiasa atau lalai menggunakan sepatu jenis ini, para wanita bisa mengalami cidera atau keseleo yang dapat mengakibatkan osteoartritis atau pengapuran sendi.
 
Osteoartritis disebabkan oleh stres pada tulang rawan. Sendi mengalami cidera karena kurang mendapat pelumasan. Gejala ini ditandai dengan rasa nyeri di bagian persendian pergelangan kaki.
 
Studi yang dilakukan America Academy of Orthopedic Surgeon membuktikan, wanita yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi, terutama yang tingginya di atas 5 cm, banyak yang mengalami radang sendi di sekitar lutut, paha, tulang panggul, bahkan ada yang sampai ke tulang belakang. Sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan kelainan bentuk kaki yang permanen.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes